BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk
sosial, artinya manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia sebagai makluk
sosial mempunyai dorongan untuk berinteraksi dan hidup bersama dengan orang
lain serta tidak dapat melepaskan diri dari
pengaruh orang lain di lingkungan sekitar.
Manusia dengan
menggunakan daya pikirnya berupaya agar dapat memenuhi kebutuhan pokok tentu
memerlukan bantuan orang lain. Untuk menjalin hubungan satu sama lain
memerlukan aktivitas komunikasi. Manusia mempunyai naluri (instinct) untuk hidup berkawan dan hidup bersama dengan orang lain
secara gotong royong. Insting atau naluri adalah sesuatu yang sejak lahir, yang
diperoleh bukan memalui proses belajar. Setiap manusia mempunyai kebutuhan
fisik maupun non fisik yang sukar dipenuhi apabila seorang diri. Manusia perlu
makan, minum, tempat tinggal, berkeluarga dan bergerak secara aman. Untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan seperti itu, manusia mengadakan hubungan dan
kerjasama dengan orang lain dengan cara mengorganisasi bermacam-macam kelompok
dan asosiasi.
Manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya berbeda dengan makhluk lain, karena untuk mempertahankan
hidupnya manusia dibekali cipta, rasa, dan karsa. Manusia dalam proses
pemenuhan kebutuhan pasti akan menghadapi banyak hambatan yang harus dihadapi.
Manusia menggunakan akal dan nalurinya dalam mengatasi hambatan-hambatan
tersebut.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa saja
kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial?
2.
Apa saja
hambatan yang dihadapi manusia dalam proses pemenuhan kebutuhan sebagai makhluk
sosial?
3.
Bagaimana cara
manusia memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk sosial?
C.
Tujuan
1.
Untuk memenuhi
tugas mata kuliah konsep dasar IPS semester
1 tahun akademik 2013/2014.
2.
Untuk mengetahui
apa saja kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial.
3.
Untuk mengetahui
hambatan yang dihadapi manusia dalam proses pemenuhan kebutuhan sebagai makhluk
sosial.
4.
Untuk mengetahui
cara manusia dalam memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk sosial.
D.
Manfaat
1. Bagi peneliti
Mengetahui hubungan antara kebutuhan manusia dengan
kehidupan sosialnya.
2. Bagi masyarakat
Sebagai acuan dalam proses pemenuhan kebutuhan di tengah-tengah
kehidupan sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian
Sosiologi
1. Pengertian
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu
pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku
yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal
sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki
kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari
masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati
perilaku kelompok yang dibangunnya.
Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan
pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan
dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Pengertian Sosiologi menurut
beberapa ahli :
Auguste Comte
Sosiologi
adalah Suatu disiplin ilmu yang bersifat positif yaitu mempelajari
gejala-gejala dalam masyarakat yang didasarkan pada pemikiran yang bersifat
rasional dan ilmiah.
Emile Durkheim
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.
Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
Selo Sumardjan dan Soelaeman
Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
Soejono Sukamto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
Menurut kami Sosiologi adalah suatu disiplin ilmu
yang menempatkan masyarakat sebagai obyek pembahasannya, yang merupakan studi
ilmiah tentang perilaku sosial manusia dan organisasi, asal-usulnya, lembaga
dan pembinaan yang menggunakan bermacam metode penyelidikan empiris dan
analisis kritis untuk menambah pengetahuan tentang kegiatan sosial manusia
dengan tujuan untuk mengadakan penelitian, yang bisa diterapkan secara langsung
pada kebijakan sosial dan kesejahteraan.
2.
Objek Sosiologi
Sosiologi sebagai ilmu
pengetahuan mempunyai beberapa objek.
a.
Objek
material
Objek material sosiologi adalah kehidupan
sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia yang memengaruhi
kesatuan manusia itu sendiri.
b.
Objek
formal
Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada
manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal
sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari
hubungan manusia di dalam masyarakat.
c.
Objek budaya
Objek budaya salah satu faktor yang dapat
memengaruhi hubungan satu dengan yang lain.
d.
Objek
Agama
Pengaruh dari objek dari agama ini dapat
menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat, dan banyak juga hal-hal
ataupun dampak yang memengaruhi hubungan manusia.
3.
Metode Sosiologi
a.
Metode
Kualitatif
Metode Kualitatif adalah metode analisis yang memakai
bahan/data/informasi yang sukar diukur dengan angka/ukuran eksak,tetapi lebih
bersifat deskriptif. Macam-macam metode kualitatif:
1) Metode Historis
Merupakan
metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan
prinsip-prinsip umum.
2) Metode Komparatif
Merupakan
metode pengamatan dengan cara
membandingkan antara berbagai masyarakat dan bidangnya untuk mendapatkan
persamaan dan perbedaan sebagai petunjuk dalam suatu masyarakat
3) Metode Komparatif
Merupakan
metode analisis yang memfokuskan diri untuk mempelajari sedalam-dalamnya salah
satu gejala nyata (kasus ) dalam
kehidupan masyarakat.
4) Metode Eksperimen
Merupakan
suatu cara untuk mengetahui pengaruh perubahan pola kehidupan masyarakat melalui percobaan-percoba an pada
kelompok sosial tertentu dan kelompok lain sebagai pengendali.
5) Metode Filosofis
Mengatasi
masalah sosial melalui perenungan dan
pemikiran yang mendalam, terarah,
dan mendasar yang bertumpu pada akar budaya masyarakat.
b. Metode
Kuantitatif
Metode analisis yang memakai angka/ukuran eksak, melalui
pengolahan data, dan pengorganisasian data. Data berupa angka dan mudah diklasifikasikan
ke dalam kategori-kategori.
B. Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang muncul secara naluriah dan sangat
diperlukan oleh manusia untuk mempertahankan hidup. Untuk dapat bertahan hidup,
manusia harus memenuhi segala macam kebutuhannya. Kebutuhan manusia dapat
berupa barang dan jasa. Barang adalah sesuatu yang berwujud seperti makan,
minuman, pakaian, perumahan. Adapun jasa adalah sesuatu yang tidak berwujud
seperti pendidikan, kesehatan, hiburan, dan rekreasi.
Menurut sifatnya kebutuhan dibagi menjadi dua macam, yaitu kebutuhan
jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani atau badaniah adalah kebutuhan
yang dirasakan oleh unsur jasmani manusia terhadap barang dan jasa. Unsur
jasmani terhadap barang, misalnya pada saat kita lapar dan haus kita butuh
makan dan minum, disaat udara dingin kita memerlukan baju hangat, serta kita
perlu berolahraga agar badan kita sehat. Unsur jasmani terhadap jasa misalnya,
menonton film, liburan atau bertamasya. Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang
berkenaan dengan rohani. Misalnya, jika seseorang dalam keadaan stress (tekanan
jiwa berat) ia butuh psikiater atau psikolog. Untuk menentramkan jiwa dan
rohani manusia butuh beribadah menurut keyakinan agamanya masing-masing.
C. Kebutuhan Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk hidup, secara sadar ataupun
tidak sadar akan membutuhkan orang lain. Tiada satu pun manusia yang dapat
hidup sendiri tanpa berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan sesama manusia
tersebut mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Sejak anak dilahirkan ia
membutuhkan pergaulan dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan makanan dan
minuman. Bayi yang lapar atau haus akan langsung menangis. Bayi tersebut
membutuhkan pertolongan ibunya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ketika ia
berusaha dua bulan hubungan dengan ibunya sudah mulai berlangsung secara psikis
ia membalas senyuman ibunya secara bersenyum pula. Ketika ia berusia empat
tahun mulai bergaul dengan kawan-kawan sebayanya, ia tidak saja menerima kontak
sosial, akan tetapi memberikan pula kontak sosial. Ia mulai mengerti bahwa
didalam kelompok sepermainannya terdapat peraturan-peraturan tertentu,
norma-norma sosial yang hendaknya dipatuhi dengan rela guna dapat melanjutkan
hubungannya dengan kelompok.
Ketika ia bergaul dengan kelompok di samping ia
mengikuti norma yang ada, juga ia ikut membentuk norma-norma pergaulan dalam
kelompoknya, misalnya sering kita dengar ungkapan ketika anak-anak sedang
bermain “hei.. kamu jangan curang!” ia mulai mengakui bahwa ia mempunyai peran
dalam kelompoknya yang merupakan hubungan timbal balik dengan anggota
kelompoknya. Ia juga mulai belajar bagaiman beradaptasi dengan sesama kawan
sepermainannya, bahkan ia mulai belajar mengesampingkan keinginan-keinginan
individualnya demi keutuhan dan kebutuhan kelompoknya.
Dari proses itu, kita dapat mengatakan bahwa manusia
dengan ketidakberdayaan ketika lahir hingga menjadi dewasa secara naluriah
manusia tidap dapat hidup menyendiri sehingga memerlukan bantuan orang lain.
Manusia sejak lahir dipelihara dan dibesarkan dalam suatu oraganisasi
(kelompok) terkecil yang disebut keuarga. Keluarga itu terbentuk karena adanya
pergaulan antara anggota keluarga sehingga dapat dikatakan bahwa berkeluarga
merupakan kebutuhan manusia, dlaam hal ini esensinya manusia memerlukan orang
lain atau berkelompok.
Dapat dibayangkan bagaimna jika manusia hidup
menyendiri karena manusia itu lahir, tumbuh dan berkembang selanjutnya mencapai
puncak optimum, tua, jompo, dan akhirnya mati. Seandainya manusia hidup seorang
diri, tiada teman disekelilingnya maka selesailah riwayat kehidupan manusia,
tiada riwayat dan sejarah. Tuhan telah menciptakan Adam diturunkan ke dunia ini
tidak seorang diri, akan tetapi ditemani oleh Hawa, dengan diberi umur panjang
dan diberi keturunan. Serta diberi tugas untuk mengabdi kepada Tuhan dan
berhubungan dengan sesama manusia.
Manusia tidak mungkin hidup tanpa bantuan orang lain
dan selanjutnya dengan menggunakan daya pikirnya manusia berupaya bagaimana
agar dapat memenuhi kebutuhan pokok, tentu memerlukan bantuan orang lain. Untuk
menjalin hubungan satu sama lain memerlukan aktivitas komunikasi. Oleh karena
kecendurungan manusia berkeinginan untuk hidup serasi sebagai timbal balik satu
sama lain karena manusia mempunyai dua hasrat, yaitu berkeinginan untuk menjadi
satu dengan manusia lain di sekelilingnya, dan berkeinginan untuk menjadi satu
dengan suasana alam sekelilingnya.
Untuk dapat menghadapi dan menyesuaikan diri dengan
kedua lingkungan tersebut, manusia menggunakan pikiran, perasaan, dan
kehendaknya. Dalam menghadapi alam sekelilingnya seperti udara yang dingin,
alam yang kejam maka manusia membuat rumah dan pakaian. Manusia harus makan
agar badannya tetap sehat, mereka mngembil makanan sebagai hasil alam
sekitarnya dengan menggunakan akalnya.
Dalam konteks sosial manusia merupakan anggota suatu
kelompok. Timbulnya kelompok-kelompok itu karena sifat manusia, disatu sisi
memiliki kesamaan kepentingan dengan orang lain dan disisi lain memiliki
perbedaan kepentingan. Jadi, satu pihak ia ingin bekerja sama, di pihak lain ia
cenderung untuk bersaing dengan sesama manusia. Manusia mempunyai naluri
(instinct)untuk hidup berkawan dan hidup bersama dengan orang lain (Homo
Socialis). Setiap manusia mempunyai kebutuhan fisik maupun non fisik yang sukar
dipenuhi seorang diri. Manusia perlu makan, minum, berkeluarga dan bergerak
secara aman. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan seperti itu manusia mengadakan
hubungan dan bekerja sama dengan orang lain dengan cara mengorganisasi
bermacam-macam kelompok dan asosiasi. Terdapat kelompok-kelompok lainnya yang
dibentuk untuk memenuhi kebutuhan manusia, misalnya, koperasi untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi, perkumpulan keagamaan untuk memenuhi kebutuhan spiritual,
perkumpulan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan. Dalam bentuk yang
lebih besar manusia hidup bersama dlam masyarakat yang berbaur dengan berbagai
perbedaan kebutuhan.
D.
Hambatan
Yang Dihadapi Manusia Dalam Proses Pemenuhan Kebutuhan Sebagai Makhluk Sosial
Manusia memiliki dua peranan yang harus dilakoni
dalam kehidupan ini, yaitu manusia sebagai makhluk individu dan manusia sebagai
makhluk sosial. Sebagai seorang individu manusia memiliki sifat egois, ambisius
dan tidak pernah puas. Sedangkan dalam peranannya sebagai makhluk sosial mereka
dituntut untuk bisa berbagi dan saling tolong menolong.
Kedua hal tersebutlah yang menurut kami dapat
menimbulkan berbagai macam masalah dalam kehidupan. Karena pada dasarnya
manusia memiliki sikap, sifat, watak dan cara berpikir yang dapat menyebabkan
cara pandang yang berbeda- beda pada masing-masing individu. Ketika semua
perbedaan tersebut melebur menjadi satu, kemungkinan besar akan menimbulkan
masalah karena manusia sebagai makhluk individu tadi memiliki sifat egois dan
ambisius. Masalah akan muncul ketika dalam proses bersosialisasi manusia
mementingkan ego masing-masing tanpa adanya sikap toleransi antar individu.
Sehingga dalam proses interaksi sebagai makhluk sosial itu terkadang manusia
mengalami berbagai hambatan, dan hambatan itu terkadang dapat menyebabkan
konflik diantara sesama manusia. Sebagai makhluk yang saling berinteraksi
tentunya dalam interaksi tersebut akan terjadi perbincangan-perbincangan yang
menuntut setiap orang untuk mengemukakan pendapatnya masing-masing. Pada saat
setiap orang itu mengemukakan pendapatnya dan ketika pendapatnya tidak sesuai
dengan pemikiran yang lainnya, bisa dipastikan dalam perbincangan tersebut akan
terjadi percecokkan atau perkelahian. Perbedaan-perbedaan lainnya juga dapat
memicu terjadinya konflik antarmanusia, karena terdapat beberapa orang yang
mempunyai sifat tidak bisa memahami bahwa penting bagi setiap orang untuk
menghargai setiap perbedaan yang ada di sekitarnya. Keegoisan individu-lah yang
terkadang menjadi penghambat manusia untuk melakukan interaksi antarmanusia
sebagai makhluk sosial.
E.
Cara
Manusia Memenuhi Kebutuhannya
Pada dasarnya
manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia berusaha memenuhi
kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia tidak ada batasnya, terpenuhi yang satu
masih perlu yang lainnya, tercukupi yang ini masih butuh yang itu. Kebutuhan
primer tercukupi, ada kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder terpenuhi, ada
kebutuhan tersier. Kebutuhan atau nafsu ekonomi manusia itu akan terus
berkembang. Sedangkan yang ada disekitar kita, atau diantara kita, kebutuhan
primer saja sulit dipenuhi, dan sulit didapat. Dalam pemenuhan kebutuhannya
sebagai makhluk sosial, manusia melakukan berbagai kegiatan berinteraksi dengan
sesama manusia dan lingkungannya. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan hidupnya dan berkembang.
Mungkin saja ada orang yang dapat mencari makanannya sendiri, membuat
pakaiannya sendiri,bahkan membuat rumahnya sendiri. Namun bukan berarti dia
tidak membutuhkan orang lain, oleh sebab itu setiap manusia dipastikan membutuhkan
orang lain untuk membantu memenuhi kebutuhannya.
Sebagai makhluk
sosial, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya termasuk kebutuhan sosialnya.
Kehidupan sosial manusia cukup beragam, misalnya kebutuhan untuk berhubungan
dengan orang lain, kebutuhan keamanan, kebutuhan pendidikan,dan kebutuhan
kesehatan. Sebagai makhluk sosial, manusia pun berusaha memenuhi kebutuhan
sosialnya. Kebutuhan sosial tersebut antara lain mengadakan kegiatan bersama.
Kegiatan bersama ini bertujuan untuk membangun komunikasi timbal balik yang
saling menguntungkan. Salah satu contoh kegiatan bersama ialah gotong royong
membersihkan lingkungan. Dalam kegiatan bergotong royong yang diadakan secara
rutin misalnya satu bulan sekali warga dapat bertemu dengan warga lainnya membicarakan
keamanan lingkungan, kesempatan kerja bagi anggota warganya yang belum memiliki
pekerjaan, dan sebagainya. Manusia hidup ditengah-tengah masyarakat. Dengan
demikian manusia harus memerhatikan nilai dan norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Nilai dan norma inilah yang menjaga keteraturan hubungan dalam
masyarakat. Untuk itu, manusia memerlukan lembaga yang mengatur
kegiatan-kegiatan sosial manusia, misalnya kantor urusan agama tempat
melangsungkan pernikahan juga undang-undang perkawinan.
Kebutuhan sosial
lainnya adalah pendidikan. Pendidikan akan membuka wawasan seseorang. Proses
pendidikan turut membantu membentuk kepribadian. Dengan demikian, proses
pendidikan juga membantu dalam meningkatkan moral seseorang. Sebagai makhluk
sosial yang bermoral, manusia harus berperilaku sesuai dengan norma dan nilai
yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya para pendidik akan mengajarkan bahwa
dengan menjalankan ajaran agama dengan benar kita akan terhindar dari penyakit
sosial yang ada di masyarakat
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manusia sebagai makhluk sosial, artinya manusia
tidak dapat hidup sendiri. Manusia sebagai makluk sosial mempunyai dorongan
untuk berinteraksi dan hidup bersama dengan orang lain serta tidak dapat
melepaskan diri dari pengaruh orang lain
di lingkungan sekitar.
Manusia
sebagai makhluk hidup, secara sadar ataupun tidak sadar akan membutuhkan orang
lain. Tiada satu pun manusia yang dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan
manusia lainnya. Hubungan sesama manusia tersebut mempunyai maksud dan tujuan
tertentu.
Dalam
pemenuhan kebutuhannya sebagai makhluk sosial, manusia melakukan berbagai
kegiatan berinteraksi dengan sesama manusia dan lingkungannya. Hal itu
dilakukan untuk mempertahankan hidupnya
dan berkembang.
B.
Saran
Manusia sebagai
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan saling membutuhkan, sebaiknya
manusia dapat menurunkan ego masing-masing dan menyadari bahwa hidup sebagai
makhluk sosial itu harus saling menghargai satu sama lain. Dengan adanya sikap
saling menghargai dan dapat menurunkan ego masing-masing tersebut manusia dapat
berinteraksi dengan siapapun tanpa adanya hambatan di dalam interaksi tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
H.M. Arifin Noor. 1997. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: cu. Pustaka Setia
Udin S. Winataputra, dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Widjajanta, B. Dan Aristanti Widyaningsih. 2009. Mengasah Kemampuan Ekonomi 1: Untuk Kelas X Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
http://setya-wa2n.blogspot.com/ diakses pada 17
September 2013 18.30 WIB
http://yosuawishnuardianto.blogspot.com/2012/03/hakikat-manusia-sebagai-mahluk-individu.html/ diakses pada
25 September 2013 20.15 WIB