Minggu, 06 Oktober 2013

Pemenuhan Kebutuhan Manusia sebagai Makhluk Sosial

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia sebagai makluk sosial mempunyai dorongan untuk berinteraksi dan hidup bersama dengan orang lain serta tidak dapat melepaskan diri dari  pengaruh orang lain di lingkungan sekitar.
Manusia dengan menggunakan daya pikirnya berupaya agar dapat memenuhi kebutuhan pokok tentu memerlukan bantuan orang lain. Untuk menjalin hubungan satu sama lain memerlukan aktivitas komunikasi. Manusia mempunyai naluri (instinct) untuk hidup berkawan dan hidup bersama dengan orang lain secara gotong royong. Insting atau naluri adalah sesuatu yang sejak lahir, yang diperoleh bukan memalui proses belajar. Setiap manusia mempunyai kebutuhan fisik maupun non fisik yang sukar dipenuhi apabila seorang diri. Manusia perlu makan, minum, tempat tinggal, berkeluarga dan bergerak secara aman. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan seperti itu, manusia mengadakan hubungan dan kerjasama dengan orang lain dengan cara mengorganisasi bermacam-macam kelompok dan asosiasi.
Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya berbeda dengan makhluk lain, karena untuk mempertahankan hidupnya manusia dibekali cipta, rasa, dan karsa. Manusia dalam proses pemenuhan kebutuhan pasti akan menghadapi banyak hambatan yang harus dihadapi. Manusia menggunakan akal dan nalurinya dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

B.       Rumusan Masalah        
1.    Apa saja kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial?
2.    Apa saja hambatan yang dihadapi manusia dalam proses pemenuhan kebutuhan sebagai makhluk sosial?
3.    Bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk sosial?

C.      Tujuan
1.    Untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep dasar IPS semester  1 tahun akademik 2013/2014.
2.    Untuk mengetahui apa saja kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial.
3.    Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi manusia dalam proses pemenuhan kebutuhan sebagai makhluk sosial.
4.    Untuk mengetahui cara manusia dalam memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk sosial.

D.      Manfaat
1.    Bagi peneliti
Mengetahui hubungan antara kebutuhan manusia dengan kehidupan sosialnya.
2.      Bagi masyarakat
Sebagai acuan dalam proses pemenuhan kebutuhan di tengah-tengah kehidupan sosial.




BAB II
PEMBAHASAN


A.    Kajian Sosiologi
1.     Pengertian
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.

Pengertian Sosiologi menurut beberapa ahli :
Auguste Comte
Sosiologi adalah Suatu disiplin ilmu yang bersifat positif yaitu mempelajari gejala-gejala dalam masyarakat yang didasarkan pada pemikiran yang bersifat rasional dan ilmiah.
Emile Durkheim
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.

Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
Soejono Sukamto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
Menurut kami Sosiologi adalah suatu disiplin ilmu yang menempatkan masyarakat sebagai obyek pembahasannya, yang merupakan studi ilmiah tentang perilaku sosial manusia dan organisasi, asal-usulnya, lembaga dan pembinaan yang menggunakan bermacam metode penyelidikan empiris dan analisis kritis untuk menambah pengetahuan tentang kegiatan sosial manusia dengan tujuan untuk mengadakan penelitian, yang bisa diterapkan secara langsung pada kebijakan sosial dan kesejahteraan.
2.    Objek Sosiologi
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek.
a.         Objek material
Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.
b.         Objek formal
Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
c.         Objek budaya
Objek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain. 
                                                                                                                                                                                                          
d.        Objek Agama
Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat, dan banyak juga hal-hal ataupun dampak yang memengaruhi hubungan manusia.

3.    Metode Sosiologi
a.         Metode Kualitatif
Metode Kualitatif adalah metode analisis yang memakai bahan/data/informasi yang sukar diukur dengan angka/ukuran eksak,tetapi lebih bersifat deskriptif. Macam-macam metode kualitatif:                 
1)   Metode Historis
Merupakan metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.
2)   Metode Komparatif
Merupakan metode pengamatan dengan cara membandingkan antara berbagai masyarakat dan bidangnya untuk mendapatkan persamaan dan perbedaan  sebagai petunjuk dalam suatu masyarakat                                   
3)   Metode Komparatif
Merupakan metode analisis yang memfokuskan diri untuk mempelajari sedalam-dalamnya salah satu gejala nyata (kasus ) dalam kehidupan masyarakat.
4)   Metode Eksperimen
Merupakan suatu cara untuk mengetahui pengaruh perubahan pola kehidupan masyarakat melalui percobaan-percoba an pada kelompok sosial tertentu dan kelompok lain sebagai pengendali.
5)   Metode Filosofis
Mengatasi masalah sosial melalui perenungan dan pemikiran  yang mendalam, terarah, dan mendasar yang bertumpu pada akar budaya masyarakat.

b.   Metode Kuantitatif
Metode analisis yang memakai angka/ukuran eksak, melalui pengolahan data, dan pengorganisasian data. Data berupa angka dan mudah diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori.

B.       Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang muncul secara naluriah dan sangat diperlukan oleh manusia untuk mempertahankan hidup. Untuk dapat bertahan hidup, manusia harus memenuhi segala macam kebutuhannya. Kebutuhan manusia dapat berupa barang dan jasa. Barang adalah sesuatu yang berwujud seperti makan, minuman, pakaian, perumahan. Adapun jasa adalah sesuatu yang tidak berwujud seperti pendidikan, kesehatan, hiburan, dan rekreasi.
Menurut sifatnya kebutuhan dibagi menjadi dua macam, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani atau badaniah adalah kebutuhan yang dirasakan oleh unsur jasmani manusia terhadap barang dan jasa. Unsur jasmani terhadap barang, misalnya pada saat kita lapar dan haus kita butuh makan dan minum, disaat udara dingin kita memerlukan baju hangat, serta kita perlu berolahraga agar badan kita sehat. Unsur jasmani terhadap jasa misalnya, menonton film, liburan atau bertamasya. Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang berkenaan dengan rohani. Misalnya, jika seseorang dalam keadaan stress (tekanan jiwa berat) ia butuh psikiater atau psikolog. Untuk menentramkan jiwa dan rohani manusia butuh beribadah menurut keyakinan agamanya masing-masing.


C.      Kebutuhan Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk hidup, secara sadar ataupun tidak sadar akan membutuhkan orang lain. Tiada satu pun manusia yang dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan sesama manusia tersebut mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Sejak anak dilahirkan ia membutuhkan pergaulan dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan makanan dan minuman. Bayi yang lapar atau haus akan langsung menangis. Bayi tersebut membutuhkan pertolongan ibunya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ketika ia berusaha dua bulan hubungan dengan ibunya sudah mulai berlangsung secara psikis ia membalas senyuman ibunya secara bersenyum pula. Ketika ia berusia empat tahun mulai bergaul dengan kawan-kawan sebayanya, ia tidak saja menerima kontak sosial, akan tetapi memberikan pula kontak sosial. Ia mulai mengerti bahwa didalam kelompok sepermainannya terdapat peraturan-peraturan tertentu, norma-norma sosial yang hendaknya dipatuhi dengan rela guna dapat melanjutkan hubungannya dengan kelompok.
Ketika ia bergaul dengan kelompok di samping ia mengikuti norma yang ada, juga ia ikut membentuk norma-norma pergaulan dalam kelompoknya, misalnya sering kita dengar ungkapan ketika anak-anak sedang bermain “hei.. kamu jangan curang!” ia mulai mengakui bahwa ia mempunyai peran dalam kelompoknya yang merupakan hubungan timbal balik dengan anggota kelompoknya. Ia juga mulai belajar bagaiman beradaptasi dengan sesama kawan sepermainannya, bahkan ia mulai belajar mengesampingkan keinginan-keinginan individualnya demi keutuhan dan kebutuhan kelompoknya.
Dari proses itu, kita dapat mengatakan bahwa manusia dengan ketidakberdayaan ketika lahir hingga menjadi dewasa secara naluriah manusia tidap dapat hidup menyendiri sehingga memerlukan bantuan orang lain. Manusia sejak lahir dipelihara dan dibesarkan dalam suatu oraganisasi (kelompok) terkecil yang disebut keuarga. Keluarga itu terbentuk karena adanya pergaulan antara anggota keluarga sehingga dapat dikatakan bahwa berkeluarga merupakan kebutuhan manusia, dlaam hal ini esensinya manusia memerlukan orang lain atau berkelompok.
Dapat dibayangkan bagaimna jika manusia hidup menyendiri karena manusia itu lahir, tumbuh dan berkembang selanjutnya mencapai puncak optimum, tua, jompo, dan akhirnya mati. Seandainya manusia hidup seorang diri, tiada teman disekelilingnya maka selesailah riwayat kehidupan manusia, tiada riwayat dan sejarah. Tuhan telah menciptakan Adam diturunkan ke dunia ini tidak seorang diri, akan tetapi ditemani oleh Hawa, dengan diberi umur panjang dan diberi keturunan. Serta diberi tugas untuk mengabdi kepada Tuhan dan berhubungan dengan sesama manusia.
Manusia tidak mungkin hidup tanpa bantuan orang lain dan selanjutnya dengan menggunakan daya pikirnya manusia berupaya bagaimana agar dapat memenuhi kebutuhan pokok, tentu memerlukan bantuan orang lain. Untuk menjalin hubungan satu sama lain memerlukan aktivitas komunikasi. Oleh karena kecendurungan manusia berkeinginan untuk hidup serasi sebagai timbal balik satu sama lain karena manusia mempunyai dua hasrat, yaitu berkeinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya, dan berkeinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
Untuk dapat menghadapi dan menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan tersebut, manusia menggunakan pikiran, perasaan, dan kehendaknya. Dalam menghadapi alam sekelilingnya seperti udara yang dingin, alam yang kejam maka manusia membuat rumah dan pakaian. Manusia harus makan agar badannya tetap sehat, mereka mngembil makanan sebagai hasil alam sekitarnya dengan menggunakan akalnya.
Dalam konteks sosial manusia merupakan anggota suatu kelompok. Timbulnya kelompok-kelompok itu karena sifat manusia, disatu sisi memiliki kesamaan kepentingan dengan orang lain dan disisi lain memiliki perbedaan kepentingan. Jadi, satu pihak ia ingin bekerja sama, di pihak lain ia cenderung untuk bersaing dengan sesama manusia. Manusia mempunyai naluri (instinct)untuk hidup berkawan dan hidup bersama dengan orang lain (Homo Socialis). Setiap manusia mempunyai kebutuhan fisik maupun non fisik yang sukar dipenuhi seorang diri. Manusia perlu makan, minum, berkeluarga dan bergerak secara aman. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan seperti itu manusia mengadakan hubungan dan bekerja sama dengan orang lain dengan cara mengorganisasi bermacam-macam kelompok dan asosiasi. Terdapat kelompok-kelompok lainnya yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan manusia, misalnya, koperasi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, perkumpulan keagamaan untuk memenuhi kebutuhan spiritual, perkumpulan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan. Dalam bentuk yang lebih besar manusia hidup bersama dlam masyarakat yang berbaur dengan berbagai perbedaan kebutuhan.

D.      Hambatan Yang Dihadapi Manusia Dalam Proses Pemenuhan Kebutuhan Sebagai Makhluk Sosial
Manusia memiliki dua peranan yang harus dilakoni dalam kehidupan ini, yaitu manusia sebagai makhluk individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai seorang individu manusia memiliki sifat egois, ambisius dan tidak pernah puas. Sedangkan dalam peranannya sebagai makhluk sosial mereka dituntut untuk bisa berbagi dan saling tolong menolong.
Kedua hal tersebutlah yang menurut kami dapat menimbulkan berbagai macam masalah dalam kehidupan. Karena pada dasarnya manusia memiliki sikap, sifat, watak dan cara berpikir yang dapat menyebabkan cara pandang yang berbeda- beda pada masing-masing individu. Ketika semua perbedaan tersebut melebur menjadi satu, kemungkinan besar akan menimbulkan masalah karena manusia sebagai makhluk individu tadi memiliki sifat egois dan ambisius. Masalah akan muncul ketika dalam proses bersosialisasi manusia mementingkan ego masing-masing tanpa adanya sikap toleransi antar individu. Sehingga dalam proses interaksi sebagai makhluk sosial itu terkadang manusia mengalami berbagai hambatan, dan hambatan itu terkadang dapat menyebabkan konflik diantara sesama manusia. Sebagai makhluk yang saling berinteraksi tentunya dalam interaksi tersebut akan terjadi perbincangan-perbincangan yang menuntut setiap orang untuk mengemukakan pendapatnya masing-masing. Pada saat setiap orang itu mengemukakan pendapatnya dan ketika pendapatnya tidak sesuai dengan pemikiran yang lainnya, bisa dipastikan dalam perbincangan tersebut akan terjadi percecokkan atau perkelahian. Perbedaan-perbedaan lainnya juga dapat memicu terjadinya konflik antarmanusia, karena terdapat beberapa orang yang mempunyai sifat tidak bisa memahami bahwa penting bagi setiap orang untuk menghargai setiap perbedaan yang ada di sekitarnya. Keegoisan individu-lah yang terkadang menjadi penghambat manusia untuk melakukan interaksi antarmanusia sebagai makhluk sosial.

E.       Cara Manusia Memenuhi Kebutuhannya
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia tidak ada batasnya, terpenuhi yang satu masih perlu yang lainnya, tercukupi yang ini masih butuh yang itu. Kebutuhan primer tercukupi, ada kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder terpenuhi, ada kebutuhan tersier. Kebutuhan atau nafsu ekonomi manusia itu akan terus berkembang. Sedangkan yang ada disekitar kita, atau diantara kita, kebutuhan primer saja sulit dipenuhi, dan sulit didapat. Dalam pemenuhan kebutuhannya sebagai makhluk sosial, manusia melakukan berbagai kegiatan berinteraksi dengan sesama manusia dan lingkungannya. Hal itu dilakukan untuk  mempertahankan hidupnya dan berkembang. Mungkin saja ada orang yang dapat mencari makanannya sendiri, membuat pakaiannya sendiri,bahkan membuat rumahnya sendiri. Namun bukan berarti dia tidak membutuhkan orang lain, oleh sebab itu setiap manusia dipastikan membutuhkan orang lain untuk membantu memenuhi kebutuhannya.
Sebagai makhluk sosial, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya termasuk kebutuhan sosialnya. Kehidupan sosial manusia cukup beragam, misalnya kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain, kebutuhan keamanan, kebutuhan pendidikan,dan kebutuhan kesehatan. Sebagai makhluk sosial, manusia pun berusaha memenuhi kebutuhan sosialnya. Kebutuhan sosial tersebut antara lain mengadakan kegiatan bersama. Kegiatan bersama ini bertujuan untuk membangun komunikasi timbal balik yang saling menguntungkan. Salah satu contoh kegiatan bersama ialah gotong royong membersihkan lingkungan. Dalam kegiatan bergotong royong yang diadakan secara rutin misalnya satu bulan sekali warga dapat bertemu dengan warga lainnya membicarakan keamanan lingkungan, kesempatan kerja bagi anggota warganya yang belum memiliki pekerjaan, dan sebagainya. Manusia hidup ditengah-tengah masyarakat. Dengan demikian manusia harus memerhatikan nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Nilai dan norma inilah yang menjaga keteraturan hubungan dalam masyarakat. Untuk itu, manusia memerlukan lembaga yang mengatur kegiatan-kegiatan sosial manusia, misalnya kantor urusan agama tempat melangsungkan pernikahan juga undang-undang perkawinan.
Kebutuhan sosial lainnya adalah pendidikan. Pendidikan akan membuka wawasan seseorang. Proses pendidikan turut membantu membentuk kepribadian. Dengan demikian, proses pendidikan juga membantu dalam meningkatkan moral seseorang. Sebagai makhluk sosial yang bermoral, manusia harus berperilaku sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya para pendidik akan mengajarkan bahwa dengan menjalankan ajaran agama dengan benar kita akan terhindar dari penyakit sosial yang ada di masyarakat




BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Manusia sebagai makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia sebagai makluk sosial mempunyai dorongan untuk berinteraksi dan hidup bersama dengan orang lain serta tidak dapat melepaskan diri dari  pengaruh orang lain di lingkungan sekitar.
Manusia sebagai makhluk hidup, secara sadar ataupun tidak sadar akan membutuhkan orang lain. Tiada satu pun manusia yang dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan sesama manusia tersebut mempunyai maksud dan tujuan tertentu.
Dalam pemenuhan kebutuhannya sebagai makhluk sosial, manusia melakukan berbagai kegiatan berinteraksi dengan sesama manusia dan lingkungannya. Hal itu dilakukan untuk  mempertahankan hidupnya dan berkembang.

B.       Saran
Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan saling membutuhkan, sebaiknya manusia dapat menurunkan ego masing-masing dan menyadari bahwa hidup sebagai makhluk sosial itu harus saling menghargai satu sama lain. Dengan adanya sikap saling menghargai dan dapat menurunkan ego masing-masing tersebut manusia dapat berinteraksi dengan siapapun tanpa adanya hambatan di dalam interaksi tersebut.



DAFTAR PUSTAKA

H.M. Arifin Noor. 1997. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: cu. Pustaka Setia
Udin S. Winataputra, dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Widjajanta, B. Dan Aristanti Widyaningsih. 2009. Mengasah Kemampuan Ekonomi  1: Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
http://setya-wa2n.blogspot.com/ diakses pada 17 September 2013 18.30 WIB

               







Jumat, 04 Oktober 2013

Kepikiran...

Hallo... I'm back.. :D
udah lamaa banget gak posting nih, gue sibuk buat menjadi sosok seorang mahasiswa baru. iya, sekarang gue udah jadi mahasiswa gitu.. M-A-H-A-S-I-S-W-A . haha keren n berasa bangga banget ya, secara buat ngedapetin status itu butuh perjuangan yg sulit lewat seleksi yg amat sangat ketat.

Jadi mahasiswa itu menyenangkan.. tapi sulit dijalani..
menyenangkan karna jamnya santai dan gak teratur, sering kosong, baju bebas dll
sulitnya itu.... kalo udah dikasih tugas yang kalo udah beres satu pasti tambah bejibun lagi . pffft

oh ya.. tadi waktu kuliah gue jadi kepikiran sesuatu dan gue jadi tergerak buat ngelakuin itu ..
gue pengen nulis, pengen jadi penulis, bukan cuma penulis status facebook atau twitter, tapi gue pengen jadi penulis yang karyanya bisa mengispirasi banyak orang heuheuheu :3
tadi dosen gue bilang, "mau jadi terkenal? menulislah"
banyak orang yang mulanya gak punya latar belakang, orang-orang awam, bisa terkenal karena tulisan mereka. apapun pikiran-pikiranmu curahkanlah dalam tulisan, dan jangan pernah malu untuk dipublikasikan karena publikasi itu penting. siapa tau tulisan lo ngaruh buat hidup orang lain. sebenernya kita semua punya tingkat kemampuan yang sama, hanya tinggal bagaimana diri kita mampu meningkatkannya atau tidak, kita kadang malu untuk mempublikasikan aspirasi dan pemikiran kita melalui karya. padahal gak selamanya karya kita itu buruk dimata orang lain.

nah, makanya dari situ gue jadi kepikiran buat nulis. nulis apapun yang pengen gue tulis. yang gak bisa gue ungkapin. gue pengen jadi terkenal seperti Andrea Hirata, Raditya Dika, bang Alitt Susanto dan penulis-penulis terkenal lainnya yang gak bisa gue sebutin satu persatu. mereka merupakan orang biasa dan bukan siapa2 yang jadi terkenal karena tulisan mereka.
dengan mulai corat coret di blog ini gue akan mulai berkarya, karya sederhana, apapun bentuknya dan apapun hasilnya.. haha

Senin, 24 Juni 2013

Aku tak mengerti

Memang bukan waktu yang singkat lagi untuk ku pahami kehidupan ini. Tapi aku merasa baru kemarin aku terbangun dan merasakan denting-denting hidup yang tak selamanya akan terasa nikmatnya. Ketika aku membuka mata, aku tak dapat berpikir. Ketika aku mulai berbicara, aku merasa tak berguna. Ketika aku melangkah, aku tak punya tujuan.
Sejak kamu pergi, aku tak punya semangat lagi. Sejak kamu tak disini, aku bingung mencari tempat untuk merengkuh, dikala aku sedang gundah, dikala aku sedang sedih, dan dikala aku merasa sepi.
Aku merasa sendiri.. Tak ada yang peduli, mereka tak mengerti, aku membutuhkan setitik sanubari untuk sejenak saja membuatku tenang dan merasa tak sepi lagi.
Aku tak mengerti, mengapa embun bisa begitu menyejukkan dan membuat daun-daun terlihat begitu segar serasa tak ingin dia (embun) pergi darinya. dan ketika ia mulai menghilang, daun itu terlihat sayu, seperti aku, kini. sejak kehilanganmu.
Seperti daun-daun yang selalu merindukan embun dan mengharap ia hadir dan memberikannya kesejukan setiap pagi, aku pun begitu. 
Aku merindukanmu, berharap waktu kan mempertemukan kita lagi. Seperti embun yang selalu membuat daun tersenyum di pagi hari. Aku iri. 
Aku tak mengerti, mengapa hujan bisa turun begitu saja dan menghapus jejak-jejak kehidupan seketika. Ketika ia datang, ada yang bersuka ria menyambutnya, namun tak banyak juga yang mengharap kehadirannya. Seperti hujan, kamu datang dan membuat hati ini terasa damai merasakan rintik-rintik yang membasahi sanubari, namun ketika kamu pergi, hatiku gersang kembali.
Aku tak berpihak pada hujan, namun ia membuatku berpacu dalam kenangan. Aku tak membenci hujan, namun ketika ia datang, aku selalu teringat padamu, yang memberikan kesan dikala kita beradu bersama hujan. Aku tak menyukainya, aku tak suka mengingatnya, mengingat kenangan kita. Seiring datangnya hujan, kuharap ia menghapusnya, menghapus semua luka.
Aku tak mengerti, mengapa aku masih terus saja begini. Tak bisa berhenti, tak bisa berpaling, dan tak bisa terus berharap.

Sabtu, 22 Juni 2013

SEJAUH MUNGKIN

Lelah hati yang tak kau lihat

andai saja dapat kau rasakan letihnya jiwaku karna sifatmu

Indah cinta yang kau berikan 

kini tiada lagi ku dapatkan, teduhnya jiwa


Baiknya ku pergi...

Tinggalkan dirimu

Sejauh mungkin...

Untuk melupakan...

Dirimu yang slalu

Tak pedulikanku

yang mencintaimu, yang menyayangimu...


Bila saat nanti aku jauh

Ku harap kau mengerti

Ku harap kau sadari



Senin, 27 Mei 2013

Maafkan aku

Tak bisa ku lupa saat-saat indah bersamamu
Semua cerita mungkin kini hanya tinggal kenangan
Ku harus pergi meninggalkanmu di dalam sepiku
Maafkan aku, tapi berat untuk ku lakukan itu

Tak biasa ku sendiri, tak biasa tanpa dirimu
Mungkin salahku sendiri tak bisa ku melupakanmu
Maafkan aku...